Jenglot Pantai Selatan [2011]

Posted on 20 February 2011

3


Rizal Mantovani pernah menjadi sineas kebanggaan tanah air karena ia adalah salah satu sosok yang kembali membangunkan film Indonesia dari tidur panjangnya. Rizal ikut membesut Kuldesak dan bersama dengan Jose Purnomo ia menghadirkan film Jelangkung (2001) yang semakin mengukuhkan dirinya sebagai sineas penting di Indonesia.

Setelah Jelangkung, Rizal Mantovani menyutradarai Krisdayanti di film Jatuh Cinta Lagi, membesut trilogi Kuntilanak, mengarahkan Nia Ramadhani di film Kesurupan, membuat film drama romantis berjudul Ada Kamu Aku Ada yang menjadi film pertamanya bersama Maxima Pictures yang dilanjutkan dengan film-film lain yakni: Mati Suri, Air Terjun Pengantin dan kini yang terbaru berjudul Jenglot Pantai Selatan.

Ini menjadi film kedua Rizal di tahun 2011. Dan ini adalah film ketiga Rizal yang menghadirkan banyak buah dada bertebaran dimana-mana, setelah sebelumnya mengarahkan Tamara Blezynski di Air Terjun Pengantin dan Fahrani di Taring. Mungkin, saat ini film pamer buah dada dengan bumbu horor menjadi tempat bermain menyenangkan buat seorang Rizal Mantovani, seorang sineas yang sempat menjadi harapan penikmat film Indonesia namun kini perlahan tapi pasti ia menghancurkan harapan-harapan tersebut.

Tidak banyak yang bisa LayarBesar tulis mengenai film Jenglot Pantai Selatan selain kelebihan-kelebihan berikut:

Kelebihan buah dada.
Kali ini bukan satu, dua, tiga atau lima perempuan seksi. Di Jenglot Pantai Selatan, jumlah perempuan yang memamerkan buah dadanya bertambah berkali-kali lipat! Dari yang karakternya jelas dan memiliki nama, hingga karakter-karakter yang ada untuk sekedar numpang lewat memakai bikini cantik mereka sebelum akhirnya terbunuh.

Kelebihan jenglot.
Jenglot di film ini sangat rakus dan sangat banci tampil. Entah jumlahnya ada berapa dan entah fungsi mereka apa tetapi yang jelas mereka sangat hobi tampil, memamerkan rupa jelek mereka kemudian memakan apa saja. Oh, penampilan mereka tidak membuat penonton bergidik ngeri karena tadi tiga orang banci yang duduk di belakang LayarBesar tertawa mengikik tiap kali jenglot itu muncul.

Kelebihan pemain.
Kita tidak butuh Zidni Adam dan pemeran Nining yang LayarBesar lupa namanya. Kita tidak butuh Celine Evangelista yang tampil berbikini putih kemudian mati. Kita tidak butuh bule-bule kurang kerjaan yang hanya duduk-duduk cantik, berendam kemudian mati. Dan mungkin kita tidak butuh Wichita – Debby – Framly dan Temmy yang menghiasi layar tanpa menunjukan performa akting maksimal.

Kelebihan main.
Rizal Mantovani dan Maxima Pictures sebelumnya sudah bermain-main dengan Air Terjun Pengantin, dengan kisah thriller yang -maunya- mencekam -tapi gagal- dan kini mereka melanjutkan permainan dengan bermain di Pantai Selatan, dengan menambah perempuan berbikini dan teror jenglot yang tidak jelas arahnya. LayarBesar berharap mereka segera mengakhiri permainan namun nyatanya itu tidak akan terlaksana karena konon kabarnya Air Terjun Pengantin 2 sudah masuk dalam agenda produksi dan menjadi ajang bermain Rizal-Maxima berikutnya.

Jenis Film: Horor
Produksi: Maxima Pictures
Produser: Ody Mulya Hidayat
Sutradara: Rizal Mantovani
Penulis: Alim Sudio
Pemain: Debby Ayu, Temmy Rahadi, Wichita Satari, Framly Nainggolan
Tayang: 17 Januari 2011

Posted in: Horor, Resensi